KENDALA SERTA UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN DARING BAHASA INGGRIS DI SD DAN MI NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN LABUHAN RATU, BANDAR LAMPUNG PADA MASA PANDEMI COVID-19

Penelitian ini berjudul “Kendala Serta Upaya Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Daring Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri dan Swasta di Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung pada Masa Pandemi Covid 19”. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pada masa pandemi Covid 19 ini pemerintah melarang pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung demi pencegahan penularan Covid 19. Pembelajaran harus dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui koneksi jaringan internet. Kebijakan pembelajaran daring yang ‘dipaksakan’ ini ternyata mengalami berbagai kendala baik dari pihak sekolah, guru, murid, maupun orang tua. Meskipun mengalami berbagai kendala, hingga sat ini pembelajaran masih tetap harus dilaksanakan secara daring karena wabah pandemi Covid 19 belum mereda. Karena itu, semua pihak terkait terus melakukan berbagai uapaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi secara rinci berbagai kendala yang dihadapi sekaligus mengidentifikasi berbagai upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah baik oleh pihak guru, sekolah, siswa, serta orang tua. Sejalan dengan topik penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti ‘memotret’ kondisi riel yang terjadi lalu mendeskripsikannya secara obyektif. Target luaran dari penelitian ini adalah artikel ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi (Sinta 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai kendala dihadapi baik oleh Sekolah, Guru, siswa, mapun orangtua. Secara umum kendala yang dihadapi oleh sekolah dan guru adalah mayoritas sekolah belum memiliki program/aplikasi khusus untuk pembelajaran daring (90%), siswa tidak memiliki jaringan (kuota) internet (87%), siswa tidak memiliki perangkat yang memadai untuk pembelajaran daring (62%). Kendala yang paling tinggi dihadapi oleh siswa adalah mereka merasa kurang dapat berkonsentrasi pada saat pembelajaran daring (64%). Sementara kendala paling tinggi yang dihadapi oleh orangtua siswa adalah mereka tidak dapat mendampingi putra-putrinya belajar karena kedua orangtua harus bekerja (23%).
Menghadapi kendala ini, Kepala Sekolah, guru, orangtua, dan siswa sudah melakukan berbagai upaya agar proses pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Ada 3 upaya yang sudah dilakukan oleh semua Kepala Sekolah, yakni memberi bantuan kuota internet untuk siswa, meminjami buku pelajaran, dan memberi kemudahan kepada guru untuk menggunakan computer sekolah. Semua responden guru menyatakan bahwa mereka berinterkai dengan siswa melalui video conference, dan memberikan latihan/tugas untuk dikerjakan oleh siswa. Delapan puluh delapan persen orangtua menyatakan mereka menyediakan laptop/HP untuk anak belajar daring. Sebagian besar siswa (88%) menyatakan mereka meminta bantuan orangtua/keluarga untuk memahmi materi pelajaran.