STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE CHILD-CENTERED DAN TEACHER-CENTERED DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD

Musiman, Musiman (2008) STUDI PERBANDINGAN ANTARA METODE CHILD-CENTERED DAN TEACHER-CENTERED DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD. STBA-YUNISLA. pp. 1-29.

[thumbnail of Stsudi Perbandingan Anatara Metode Child-Centered dan Teacher-Centered Dalam Pengajaran Bahasa Inggris di SD (1).pdf] Text
Stsudi Perbandingan Anatara Metode Child-Centered dan Teacher-Centered Dalam Pengajaran Bahasa Inggris di SD (1).pdf

Download (1MB)

Abstract

Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia yang dilaksanakan di sekolah menengah pertama dan sekolah lanjutan atas selama beberapa dekade ini diklaim beberpa pihak kurang berhasil. Belakangan pemerintah mengambil kebijakan bahwa bahasa Inggris boleh diajarkan mulai di sekolah dasar. Sehingga saat ini mungkin hampir di semua sekolah dasar di Indonesia sudah memasukkan bahasa Inggris sebagai salah satu matapelajaran. Banyak yang memulai memasukkan pelajaran bahasa Inggris sejak kelas 4, juga tidak sedikit yang memulainya sejak kelas1.
Satu pertanyaan mendasar barangkali, apakah dengan demikian hasil pengajaran bahasa Inggris akan menjadi lebih baik, mengingat para siswa sekarang mempunyai waktu lebih lama dan juga memulai lebih awal untuk belajar bahasa Inggris.
Jika yang terjadi hanya penambahan waktu dan memulai belajar lebih dini, kemungkinan besar hasilnya tidak akan terlalu menggembirakan. Banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar bahasa asing/bahasa kedua. Salah satu yang termasuk faktor utama adalah pengajar/guru.
Di dalam variable guru itu sendiri banyak subvariabel yang akan ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar, diantaranya; ketrampilan mengajar, intelegensi, motivasi, dan kepribadian. Untuk dapat terampil mengajar, seorang guru harus menguasai berbagai metode dan tehnik mengajar sehingga ia mampu memilih dan menerapkan metode dan tehnik yang paling cocok untuk membantu siswanya belajar.
Penerapan metode berbagai mengajar bahasa seperti; GTM, CLL, TPR, Silent Way, Communicative Approach, CTL, dan lain-lain, menurut penemuan Paul (2003) masih bersifat Teacher-Centered. Kelemahan utama dari metode ini menurutnya adalah membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar.
Metode yang Paul sarankan adalah Child-Centered. Dengan metode ini, menurutnya, siswa akan lebih termotivasi, lebih merasa senang dan nyaman dalam belajar. Mereka melakukan kegiatan belajar karena mereka betulbetul ingin melakukannya, bukan sekedar karena mereka disuruh atau harus melakukannya.
Berkaitan dengan hal ini, penulis melakukan penelitian untuk membuktikan apakah metode Child-Centered memang lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menyenangkan dalam pengajaran bahasa Inggris di SD. Penulis menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan dua kelompok acak, postes saja (two groups, randomized subjects, posttest-only design). Lokasi penelitian di SD Negeri 1 Beringinraya, kecamatan Kemiling, Bandarlampung dengan melibatkan 30 orang sample acak dari 150 siswa kelas IV. Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan metode Child-Centered pada kelompok eksperimen, dan metode Teacher-Centered pada kelompok kontrol.
Posttest sebagai tehnik pengumpulan data digunakan untuk melihat efektifitas dan efisiensi dari kedua metode, sedangkan angket dan observasi digunakan untuk melihat metode mana yang lebih menyenagkan bagi siswa. Dokumentasi juga dilakukan sebagai data pendukung terhadap angket dan observasi.
Setelah hasil posttest dianalisa menggunakan uji t, didapat t hitung yang lebih besar (3, 25) dari pada t tabel (1.701) untuk p≤ 0,05 dan df 28 yang beararti bahwa metode Child-Centered lebih efekti dan lebih efisien dari pada metode Teacher-Centered untuk mengajar bahasa Inggris di SD. Hasil angket dan observasi juga dianalisa menggunakan uji t, dan di dapat t hitung masing-masing 2,75 dan 2,56; yang berarti bahwa metode Child-Centered lebih menyenangkan dari pada metode Teacher-Centered untuk mengajar bahasa Inggris di SD.
Dari hasil tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa; 1). Metode Child-Centered lebih efektif dan lebih menyenangkan untuk mengajar bahasa Inggris di kelas IV SD Negeri 1 Beringinraya, 2). Metode Child-Centered lebih menyenangkan untuk mengajar bahasa Inggris di kelas IV SD Negeri 1 Beringinraya.
Karena itu, berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan; 1). Diadakan sosialisasi metode Child-Centered kepada guru-guru bahasa Inggris di SD, 2). Metode Child-Centered digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pengajaran bahasa Inggris di SD, dan 3). Diadakan penelitian lanjutan serupa yang melibatkan lebih banyak sample dan variable.

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Ilmu Keguruan dan ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Unnamed user with email bm251@ums.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2023 13:28
Last Modified: 09 Feb 2023 13:28
URI: http://repository.uml.ac.id/id/eprint/96

Actions (login required)

View Item
View Item